Saturday, January 16, 2010

Aku (Part 2)

Aku menggeser kursiku agar posisinya lebih pas. Orang-orang menatapku menungguku berbicara, para wartawan sudah siap dengan kameranya masing-masing.
Aku tersenyum.

"Ya, jadi buku ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan buku buku saya sebelumnya, tapi perbedaan dari buku ini adalah...."

Aku merasakan mereka mendengarkanku dengan antusias. Aku cukup puas. Lagi-lagi aku menghasilkan sebuah karya yang fantastis. Laku keras dipasaran.

Itu dulu, pada masa kejayaanku.
Dan aku bukan siapa siapa lagi.

Friday, September 25, 2009

Aku (Part 1)

Aku menutup laptopku.
Sudah pagi ternyata.
Aku beranjak dari tempat dudukku, pergi ke dapur dan membuat kopi untuk menahan rasa kantukku.
Sial!
Hampir 12 jam aku duduk di depan laptop, tak ada satu pun ide yang muncul.
Sudahlah aku berhenti saja.
Meneruskan menulis pun tak ada gunanya, malah semakin mempermalukan aku. Sudah cukup karya karyaku yang dibuang oleh si sombong kemarin itu. Dia pikir siapa yang membuat perusahaan penerbit miliknya terkenal?
Tapi dia ada benarnya juga, aku bukanlah penulis yang hebat lagi, aku pecundang, membuat tulisan sederhana saja aku tak sanggup, cerita ceritaku kuno, terlalu melankolis.

Tapi ini bukan salahku. Salah gadis itu.